Rabu, 15 April 2015

Etika Dan Profesionalisme Teknologi Sistem Informasi

Etika berhubungan dengan perilaku manusia. Manusia itu yakin danwajib berbuat baik dan menghindari yang jahat. Oleh karena itu dalam etikamempermasalahkan hal-hal seperti: apakah yang disebut baik itu, apakahyang buruk itu, apakah ukuran baik dan buruk itu, apakah suara batin itu,mengapa orang terikat pada kesusilaan. Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.
Etika dalam Sistem Informasi

Tidak hanya publik atau tempat umum saja kita harus memperhatikan Etika dan Profesionalisme, di dalam Dunia Teknologi Sistem Informasi pun terdapat Etika dan Profesionalime itu sendiri. Masalah Etika dan Profesionalime telah diidentifikasi oleh Richard Mason pada tahun 1986 yang mencakup Privasi, Akurasi, Properti dan Akses.

Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara terus menerus. “Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya.
Etika profesi : penggunaan bakuan dari evaluasi moral terhadap masalah penting dalam kehidupan profesional.

Ciri-ciri Profesionalisme
Ø  Memiliki ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu.
Ø  Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
Ø  Memiliki sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang dihadapannya.
Ø  Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.

 Etika dan Profesionalisme Teknologi Sistem Informasi dibutuhkan karena :

Etika membantu manusia untuk melihat secara kritis moralitas yang dihayati masyarakat, etika juga membantu merumuskan pedoman etis yang lebih kuat dan norma-norma baru yang dibutuhkan karena adanya perubahan yang dinamis dalam tata kehidupan masyarakat.

Etika membantu untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu dilakukan dan yang perlu dipahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.

Tujuan digunakannya Etika dalam Teknologi Sistem Informasi :
Ø  Mampu memetakan permasalahan yang timbul akibat penggunaan teknologi informasi itu sendiri.
Ø  Mampu menginventarisasikan dan mengidentifikasikan etika dalam teknologi informasi.
Ø  Mampu menemukan masalah dalam penerapan etika teknologi informasi."

Penerapkan Etika dan Profesionalisme Teknologi Sistem Informasi :

Harus dilakukan oleh semua pihak yang terlibat dalam Teknologi Sistem Informasi seperti yang telah disebutkan sebelumnya, setiap orang yang hendak menggunakan teknologi sistem informasi tertentu harus mempertimbangkan untuk menggunakan etika dan profesionalisme Teknologi Sistem Informasi, sehingga pengguna etika dan profesionalisme Teknologi Sistem Informasi ini tentunya adalah semua elemen di dalam suatu lingkungan kerja yang akan dan telah menggunakan Teknologi Sistem Informasi untuk menghindari adanya isu-isu etika dalam pemanfaatan TI.

Sebagai seorang yang profesional, kita mempunyai tanggung jawab moral untuk mempromosikan etika penggunaan teknologi informasi di setiap kesempatan dantempat khususnya tempat kita bekerja. Hal itu termasuk melaksanakan peran kita dengan baik sebagai suatu sumber daya manusia yang penting di dalam sistem bisnis dalam organisasi.

Referensi :

Minggu, 04 Januari 2015

Open Services Gateway

The OSGi Alliance (sebelumnya dikenal sebagai Open Services Gateway inisiatif, sekarang nama kuno) adalah terbuka organisasi standar yang didirikan pada Maret 1999. Aliansi dan anggota-anggotanya telah ditentukan yang Java berbasis layanan platform yang dapat dikelola dari jarak jauhInti bagian dari spesifikasi adalah sebuah kerangka kerja yang mendefinisikan suatu manajemen siklus hidup aplikasi model, layanan registry, sebuah lingkungan Eksekusi dan Modul. Berdasarkan kerangka ini, sejumlah besar OSGi layers, API, dan Jasa telah ditetapkan.
OSGi teknologi adalah sistem modul dinamis untuk Java ™
OSGi teknologi menyediakan layanan berorientasi, komponen berbasis lingkungan untuk para pengembang dan menawarkan cara-cara standar untuk mengelola siklus hidup perangkat lunak. Kemampuan ini sangat meningkatkan nilai berbagai komputer dan perangkat yang menggunakan platform Java.
Pengadopsi teknologi OSGi manfaat dari peningkatan waktu ke pasar dan mengurangi biaya pengembangan karena teknologi OSGi menyediakan integrasi pra-dibangun dan pra-komponen subsistem diuji. Teknologi ini juga mengurangi biaya pemeliharaan dan kemajuan aftermarket baru peluang unik karena jaringan dapat dimanfaatkan untuk secara dinamis mengupdate atau memberikan layanan dan aplikasi di lapangan.
Spesifikasi:
OSGi spesifikasi yang dikembangkan oleh para anggota dalam proses terbuka dan tersedia untuk umum secara gratis di bawah Lisensi Spesifikasi OSGi. OSGi Alliance yang memiliki kepatuhan program yang hanya terbuka untuk anggota. Pada Oktober 2009, daftar bersertifikat OSGi implementasi berisi lima entri.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN OSGI
Kelebihan
1)      Berjalan dimana saja dan digunakan secara luas
2)      Aman, sederhana dan tidak mengganggu kinerja aplikasi lainnya
3)      Ukurannya kecil  dan Kinerjanya cepat
4)      Transparan dan Banyak versinya
5)      Simple : OSGi API sangat simple.
6)      RealWorld : OSGi framework dinamik.
7)      Dapat digunakan kembali
8)      Mengurangi kompleksitas
Kekurangan
1.      Ruang lingkupnya sangat kecil
2.      Keamanan kurang terjaga dari kejahatan hacker
3.      Biaya sangat mahat untuk pembuatan aplikasi dari OSGI
4.       Rawan terjadinya pencurian data
5.      Ukuran penyimpanan yang sangat kecil untuk data yang di simpan

SARAN :
   Dari uraian diatas kita dapat menyimpulkan dengan teknologi OSGI kita dapat mempermudah pekerjaan yang berkaitan dengan elektronik. Karena fungsi dari OSGI sendiri adalah menggabungkan berbagai fungsi salam satu aplikasi. Berjalan dimana saja dan digunakan secara luas. Aman, sederhana dan tidak mengganggu kinerja aplikasi lainnya.

Referensi:


Jumat, 07 November 2014

LAYANAN DALAM TELEMATIKA

Layanan-layanan yang terdapat pada telematika.

1. Layanan Informatika di Bidang Informasi
Pada hakikatnya, penggunaan telematika dan aliran informasi harus berjalan sinkron dan penggunaanya harus ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk pemberantasan kemiksinan dan kesenjangan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, teknologi telematika juga harus diarahkan untuk menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan di kalangan masyarakat. Salah satu fasilitas bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi yaitu melalui internet dan telefon. Ada baiknya bila fasilitas publik untuk mendapatkan informasi terus dikembangkan, seperti warnet dan wartel. Warung Telekomunikasi dan Warung Internet ini secara berkelanjutan memperluas jangkauan pelayanan telepon dan internet, baik di daerah kota maupun desa, bagi pelanggan yang tidak memiliki akses sendiri di tempat tinggal atau di tempat kerjanya. Oleh karena itu langkah-langkah lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan jangkauan dan kandungan informasi pelayanan publik, memperluas pelayanan kesehatan dan pendidikan, mengembangkan sentra-sentra pelayanan masyarakat perkotaan dan pedesaan, serta menyediakan layanan “e-commerce” bagi usaha kecil dan menengah, sangat diperlukan. Dengan demikian akan terbentuk Balai-balai Informasi. Untuk melayani lokasi-lokasi yang tidak terjangkau oleh masyarakat.

2. Layanan Keamanan
Layanan keamanan merupakan layanan yang menyediakanan keamananinformasi dan data. layanan terdiri dari enkripsi, penggunaan protocol, penentuan akses control dan auditin. Layanan keamanan memberikan fasilitas yang berfungsi untuk memantau dan memberikan informasi bila ada sesuatu yang berjalan atau beroperasi tidak seharusnya. dengan kata lain layanan ini sangat penting untuk menjaga agar suatu data dalam jaringan tidak mudah terhapus atau hilang. Kelebihan dari layanan ini adalah dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan.
contoh layanan keamanan yaitu:
a. navigation assistant
b. weather,stock information
c. entertainment and M-commerce.
d. penggunaan Firewall dan Antivirus

3. Layanan Context Aware dan Event-Based Context-awareness
Layanan Context Aware dan Event-Based Context-awareness merupakan kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Tiga hal yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut Albrecht Schmidt, yaitu:
a. The acquisition of context
Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan, sebagai contoh : pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi tersebut.
b. The abstraction and understanding of context
Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.
c. Application behaviour based on the recognized context
Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.

4. Layanan Perbaikan Sumber (Resource Discovery Service)
Resource Discovery Service (RDS) adalah sebuah layanan yang berfungsi untuk penemuan layanan utilitas yang diperlukan.  RDS juga berfungsi dalam pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan penemuan.
Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola, pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umunya. Konsep pengembangan sumber daya manusia di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal.


Kelebihan layanan telematika:
Pada layanan telematika dibidang informasi, masyarakat khususnya kalangan menengah kebawah dapat merasakan pemerataan teknologi dan bagi pelajarnya dapat memberikan wawasan yang lebih untuk menunjang studi mereka. Pada layanan telematika di bidang keamanan, masyarakat pada umumnya dapat merasa lebih aman karena jika terjadi sesuatu yang diinginkan, mereka dapat langsung menghubungi pihak berwajib dengan teknologi yang ada. Pada layanan context aware dan event-base, dengan ini pengguna dapat hak privasi yang lebih tanpa harus melakukan banyak/otomatis sistem yang telah mengatur agar pengguna tidak diganggu dalam waktu yang diinginkan pengguna. Pada layanan perbaikan sumber, tiap orang dapat bantuan lebih dalam yellow pages untuk mencari alamat/nomor telepon suatu instansi.

Kekurangan layanan telematika:
Pada layanan telematika bidang informasi, jika perhatian kepada mereka yang kurangnya informasi dari kebebasan akses yang mereka lakukan, akan berdampak buruk yang disebabkan pihak yang tidak bertanggung jawab. Pada layanan telematika dibidang keamanan, keamanan ini juga berdampak buruk jika ada oknum/hacker yang berniat jahat untuk membobol suatu sistem keamanan. Pada layanan context aware dan event-base, pengguna tidak tahu/akan terlambat mengetahui jika ada panggilan penting saat ia tidak ingin diganggu, seperti tidak tahu kalau anaknya masuk rumah sakit ketika sedang rapat. Pada layanan perbaikan sumber, tidak mudah mencari/tidak cepat karena yellow pages masih dalam bentuk buku. Jadi ketika ingin mencari informasi maka harus mencarinya secara manual dengan membaca indeksnya.

Saran.
Saran saya mengenai Layanan Telematika ini bagi masyarakat pengguna atau userdapat menggunakan media internet dengan baik, dengan memaksimalkan berbagai layanan informasi. Namun dalam menggunakannya harus lebih diperhatikan karena masih rentanya penyalahgunanan informasi dalam internet dan telematika.



Rabu, 08 Oktober 2014

TELEMATIKA

1. Pengertian.

Di dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Telematika. Kata telematika berasal dari istilah dalam bahasa Perancis Telematique yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Istilah telematika merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika.

Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa Telematics adalah singkatan dari Telecommunication and Informatics sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai {the new hybrid technology} yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi. Semula media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.

Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasi ternyata juga menghadirkan Media Komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah Telematika kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi telekomunikasi, media dan informatika yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi telematika kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau {the Net}. Dalam perkembangannya istilah Media dalam telematika berkembang menjadi wacana multimedia. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium adalah suatu ambiguitas jika istilah telematika dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), telematika, multimedia, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya.

Istilah telematika pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam bukunya L'informatisation de la Societe. Istilah telematika yang berasal dari kata dalam bahasa Perancis telematique merupakan gabungan dua kata: telekomunikasi dan informatika.
Telekomunikasi sendiri mempunyai pengertian sebagai teknik pengiriman pesan, dari suatu tempat ke tempat lain, dan biasanya berlangsung secara dua arah. ' Telekomunikasi ' mencakup semua bentuk komunikasi jarak jauh, termasuk radio, telegraf/ telex, televisi, telepon, fax, dan komunikasi data melalui jaringan komputer. Sedangkan pengertian  Informatika (Inggris: Informatics) mencakup struktur, sifat, dan interaksi dari beberapa sistem yang dipakai untuk mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil pemrosesan data, serta menampilkannya dalam bentuk informasi.


Jadi pengertian Telematika sendiri lebih mengacu kepada industri yang berhubungan dengan penggunakan komputer dalam sistem telekomunikasi. Yang termasuk dalam telematika ini adalah layanan dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu  contoh telematika. 


2. Penjelasan menurut penulis.

Menurut saya, Telematika merupakan sebuah teknik mengirim pesan kedalam bentuk informasi berupa telefon, video, gambar, suara, dan lainya dengan alat elektronik maupun perangkat pengolah informasi lainya dengan tujuan untuk menampilkannya ke user atau masyarakat dalam bentuk informasi yang bermanfaat.

Dengan adanya Telematika, komunikasi akan menjadi lebih mudah dan efektif. masyarakat atau pengguna dapat lebih cepat menerima informasi yang sangat penting yang sangat berguna dalam menyelesaikan urusannya didunia kerja atau yang lainnya.



3. Kelebihan dan kekurangan Telematika.

Kelebihan dari Telematika:

- Memudahkan kita dalam memperoleh data/informasi dimana saja, dan kapan saja sesuai kebutuhan
Meningkatkan kinerja pelaku usaha karena kemudahan pengaksesan informasi dan penyelenggaraan transaksi sehingga dapat meningkatkan keuntungan secara ekonomi
- Mencerdaskan masyarakat karena masyarakat dapat dengan mudah menambah pengetahuan/informasi yang dimiliki
- Memotong alur proses yang panjang dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah
- Mempererat hubungan antar personal, antar wilayah dan antar Negara tanpa ada batasan ruang dan waktu;
- Meningkatkan dan memacu roda perekonomian nasional

Kekurangan dari Telematika:

- Meningkatnya tingkat kejahatan menggunakan media internet seperti pencurian data kartu kredit dari nasabah suatu bank, sehingga si pelaku carding (carder) dapat menggunakan data tersebut untuk keuntungan pribadi.
- Informasi dan data yang mudah diperoleh tidak hanya informasi yang bersifat positif tapi juga negative. Kurangnya keamanan pengaksesan informasi negative dapat meningkatkan kejahatan dalam masyarakat, seperti peredaran video porno di internet meningkatkan pemerkosaan dan pelecehan seksual.
- Kurangnya privasi pengguna, karena kurangnya keamanan jaringan sehingga dapat dengan mudah disusupi oleh hacker/cracker ataupun virus.
- Meningginya individualisme masyarakat, karena tidak ada batas ruang dan waktu menyelusur dunia maya sehingga terkadang menjadi lupa diri, dan tidak mengenal sekitar.



4. Saran Penulis.

Saran saya mengenai Telematika ini bagi masyarakat dan seluruh bangsa indonesia yaitu setiap pengguna atau user menggunakan media internet dengan baik, tidak menggunakannya untuk tindak kejahatan seperti menipu di berbagai sosial media atau situs jualbeli. Juga kurangnya privasi pengguna sehingga dengan mudah dimasuki virus, hacker/cracker dan yang lainya. Serta penyalahgunaan dengan mengakses situs porno dan sejenisnya.

Dan kepada pemerintah, supaya koneksi internet di Indonesia bisa lebih ditingkatkan agar dapat memudahkan para pengguna untuk mengakses informasi lebih cepat dan akurat. sebab di negara negara tetangga kualitas jaringan internetnya sudah maju. 





sumber : 

http://id.wikipedia.org/wiki/Telematika
http://virtuallight2.blogspot.com/
http://bagasirawanganteng.blogspot.com/2012/10/pengantar-telematika.html
http://sigitari040189.blogspot.com/

Sabtu, 14 Juni 2014

KARYA ILMIAH


Pengertian Karya Ilmiah - Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajkan fakta umum dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan tertentu.
Karya tulis ilmiah dapat didefinisikan juga sebagai laporan tertulis tentang (hasil) suatu kegiatan ilmiah. Definisi yang lebih kompleks dapat dikemukakan bahwa pengertian karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu masalah berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang didapat dari suatu penelitian, baik penelitian lapangan, tes laboratorium, ataupun kajian pustaka yang didasarkan pada pemikiran (metode) ilmiah yang logis dan empiris. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain.

Pengertian Krya Ilmiah menurut beberapa ahli :
A.   Brotowidjoyo (1985: 8-9) mengatakan bahwa “karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis  menurut metodologi penulisan yang baik dan benar”.
B.   Wahyu (2001: 61) mengatakan bahwa “suatu karangan dapat dikatakan ilmiah jika ia mengungkapkan suatu permasalahan dengan metode ilmiah”.
C.   Maryadi dalam Harun, dkk (2001: 14) mendefinisikan karya ilmiah yaitu “suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu permasalahan tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan”.
D.   Karya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan( yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang diperolehnya melalui kepustakaan,kumpulan pengalaman, penelitian, dan pengetahuan oranglain sebelumnya.(Dwiloka dan Riana, 2005:1-2)
E.   Salah satu dasar penggolongan karangan disebut oleh jones(1960), yang membagi karangan ilmiah dan karangan non-ilmiah, berdasarkan fakta yang disajikan dalam karangan itu, yaitu fakta umum dan fakta pribadi.(Haryanto dkk, 2000:7) Penggolongan bisa pula dilakukan berdasarkan metodologi penulisanya, menjadi karangan ilmiah dan karangan tidak ilmiah. Bila karangan menyajikan fakta umum maupun pribadi, namun disajikan tidak dengan metoda yang baik dan benar maka disebut karangan yang tidak ilmiah (Haryanto dkk, 2000:7)
F.   Menurut Munawar Syamsudin (1994), tulisan ilmiah adalah naskah yang membahas suatu masalah tertentu, atas dasar konsepsi keilmuan tertentu, dengan memilih metode penyajian tertentu secara utuh, teratur dan konsisten.
G.   Yamilah dan Samsoerizal (1994 : 90) memaparkan bahwa ragam karya ilmiah terdiri atasbeberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut pengelompokan itu , dikenal ragam karya ilmiahseperti ; makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.
H.   Menurut Jones ( 1960 ) karangan ilmiah dibagi menjadi dua,diantaranya
Karangan ilmiah yang ditujukan kepada masyarakat tertentu ( profesional ) yang biasanya bersifat karya ilmia tinggi yang disebut dengan istilah karya ilmiah.
Karangan ilmiah yng ditujukan kepada masyarakat umum yang disebut dengan istilah karangan ilmiah populer.

Tujuan Karya Ilmiah
Ø  Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
Ø  Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
Ø  Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
Ø  Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
Ø  Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Manfaat Karya Ilmiah
Ø  Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
Ø  Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
Ø  Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
Ø  Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
Ø  Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
Ø  Memperoleh kepuasan intelektual;
Ø  Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
Ø  Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya

Karakteristik karangan ilmiah menurut beberapa pendapat ahli sebagai berikut:
a.           Tatang (2006:1) sifat-sifat karya tulis yang membedakannya dengan karya non-ilmiah yaitu:
Ø  karangan atau tulisan,
Ø   dalam bidang ilmu tertentu,
Ø  berlandaskan fakta-fakta obyektif dan atau hasil penalaran
Ø  berupa hasil penelitian, kajian literatur, dan atau pemikiran,
Ø  yang disusun secara sistematis,
Ø  dalam ragam karangan ilmiah atau ilmiah populer,
Ø  disajikan dengan bahasa yang baik dan benar.

b.           Sedangkan karakteristik karya tulis ilmiah menurut Soeparno (1997: 51) adalah sebagai berikut:
Ø  Masalah diungkapkan dan dipecahkan secara ilmiah. Pengetahuan ilmiah (disebut pula ilmu) adalah pengetahuan yang disajikan secara sistematis. Itu sebabnya, karangan ilmiah mesti berisi pengetahuan yang dikemukakan secara sistematis.
Ø  Landasan kesistematisannya terletak pada penggunaan pola pikir logis, fakta atau evidensi yang terpercaya, serta analisis yang obyektif.
Ø  Mengungkapkan pendapat berdasarkan fakta agar tidak terjerumus ke dalam subyektivitas.
Ø  Bersifat tepat, lengkap, dan benar. Itu sebabnya, sebelum menulis, kita mesti meneliti tepat-tidaknya masalah yang akan dikemukakan, baik dari segi permasalahannya maupun bidang ilmiahnya.
Ø  Bagian-bagian tulisan dikembangkan secara runtut, sistematis, dan logis agar tulisan yang dihasilkan membentuk kesatuan (kohesif) dan kepaduan (koheren).
Ø  Bersifat tidak memihak (obyektif). Aspek pribadi atau emosional sebaiknya ditinggalkan, karena akan membuat tulisan kita diwarnai prasangka atau kepentingan pribadi sehingga kadar keilmiahannya menjadi pudar.


c.            Menurut Haryanto dkk (200:7) ciri karangan ilmiah meliputi:
Ø   Menyajikan fakta objektif secara sistematis
Ø  Pernyataanya cermat, tepat, tulus, dan benar serta tidak memuat terkaan.
Ø  Penulisanya tidak mengejar keuntungan pribadi
Ø   Penyusunanya dilaksanakan secara sistematis, konseptual, dan procedural
Ø  Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa kandungan fakta
Ø  Tidak emotif menonjolkan perasaan
Ø  Tidak bersifat argumentatif, tetapi kesimpulanya terbentuk atas dasar fakta

d.           Dwiloka dan Riana (2005:4-5) sifat karangan ilmiah ialah:
Ø  Lugas dan tidak emosional
Ø  Logis
Ø   Efektif
Ø   Efisien
Ø   Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.

Jenis karangan ilmiah adalah sebaagai berikut:
a.       Artikel
     Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan kadang-kadang kontroversial dengan tujuan untuk memberitahu (informatif) mempengaruhi, menyakinkan (persuasif argumentatif), dan menghibur khalayak pembaca (Sumadiria, 2004:1 dalam buku Heri Juahari, 2009:137)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2001:66), “Artikel adalah karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya.” Artikel merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang paling sederhana (Heri Juahari, 2009:137)
b.    Resensi
     Menurut Keraf (1997:274) dalam buku Heri Juahari, (2009:144). Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai sebuah hasil karya atau buku. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.
c.    Makalah
     Makalah adalah karya tulis yang bersifat resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan dimuka umum dalam suatu perhidangan yang sering disusun untuk diterbitkan (KBBI, 2001:700). Makalah merupakan karya ilmiah yang pendek dibanding karya-karya ilmiah lainnya (Heri Juahari, 2009:149)
     Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris objektif menurut Arifin (2003: 1) dalam buku Dwiloka dan Riana (2005:5).
d.   Skripsi
     Skripsi adalah karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa strata satu (S1) sebagai salah satu syarat untuk medapatkan gelar sarjana Heri Juahari (2009:182). Skripsi merupakan salah satu syarat bagi mereka yang akan mendapatkan gelar akademik dalam salah satu bidang ilmu yang menjadi keahliannya dalam program studi yang dipilihnya (Bisri, 2003) dalam buku Heri Juahari, (2009:183). Skripsi menurut Arifin (2003:1) dalam buku Dwiloka dan Riana (2005:6) adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris objektif, baik berdasarkan penelitian langsung (obervasi lapangan, atau percobaan di laboratorium) maupun penelitian tidak langsung (studi kepustakaan).
e.    Tesis
     Tesis adalah karya ilmiah yang dibuat sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar magister (Heri Juahari, 2009:185). Menurut Arifin (2003:1) dalam buku Dwiloka dan Riana (2005:6) tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri untuk melengkapi syarat guna memperoleh gelar magister (S2).
f.     Disertasi
     Menurut Arifin (2003:1) dalam buku Dwiloka dan Riana (2005:7) disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci. Jika temuan orisinil ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).




Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
Bagian Pembuka
-          Cover
-          Halaman judul.
-          Halaman pengesahan.
-          Abstraksi
-          Kata pengantar.
-          Daftar isi.
-          Ringkasan isi.
Bagian Isi
     Pendahuluan
-          Latar belakang masalah.
-          Perumusan masalah.
-          Pembahasan/pembatasan masalah.
-          Tujuan penelitian.
-          Manfaat penelitian.
     Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
-          Pembahasan teori
-          Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
-          Pengajuan hipotesis
     Metodologi penelitian
-          Waktu dan tempat penelitian.
-          Metode dan rancangan penelitian
-          Populasi dan sampel.
-          Instrumen penelitian.
-          Pengumpulan data dan analisis data.
     Hasil Penelitian
-          Jabaran varibel penelitian.
-          Hasil penelitian.
-          Pengajuan hipotesis.
-          Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
     Bagian penunjang
-          Daftar pustaka.
-          Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian.
-          Daftar Tabel

Sumber                        :


Sabtu, 07 Juni 2014

LAPORAN BUKU SISTEM BASIS DATA

LAPORAN BUKU SISTEM BASIS DATA

A.     Latar Belakang
Basis data terdiri dari dua kata yaitu basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai tempat berkumpul, markas atau sarang, sedangkan data suatu fakta dari dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti kaset ( lagu, penyanyi, pencipta dan lain-lain ) atau kendaraan (mobil, motor, bus, dan lain-lain). Basis data dan lemari kaset memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama, yaitu pengaturan, kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan suatu objek.
Pengaturan yang dilakukan pada lemari kaset merupakan pengaturan secara manual di mana pengaturan tersebut dapat diaplikasikan dalam ke dalam suatu data abstrak yang berisi karakteristik dari suatu kaset dan disimpan didalam suatu basis data atau tempat penyimpanan data tau file. Sehingga perbedaannya ada pada media penyimpanannya. Basis data menggunakan media penyimpanan elektronis sedangkan kaset menggunakan lemari untuk media penyimpanannya. Perbedaan ini akan mengakibatkan perbedaan-perbedaan lainnya seperti jenis metode / cara yang digunakan dalam upaya penyimpanan atau jumlah yang akan disimpan. Sebuah basis data dapat dipandang sebagai suatu jenis filing cabinet elektronik yang disebut juga sebuah tempat penyimpanan untuk files data yang terkomputerisasi.

B.   Tujuan
Tujuan dari penulisan karya ini adalah untuk:
1.      Memberikan pengetahuan tentang apa itu sistem , system database.
2.      Agar pembaca mengetahui apa saja komponen utama sistem basis data.
3.      Pembaca mengerti tentang abstraksi data , bagian – bagian penyusun abstraksi data , dan gambaran hubungannya.
4.      Menjelaskan manfaat sistem basis data.

C.     Manfaat
Manfaat dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk:
1.      Memberikan penjelasan tentang Sistem Basis Data
2.      Menggambarkan dengan jelas gambaran hubungan abstraksi data



1. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasimateri atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.

2. Pengertian Sistem Basis Data
SISTEM DATABASE adalah suatu sistem penyusunan dan pengelolaan record-record dengan menggunakan komputer, dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan, sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk kepentingan proses pengambilan keputusan.

3.  Komponen Utama Sistem Basis DatA
Komponen Utama Database
Untuk membuat suatu database kalian harus mengetahui komponen-komponen apa saja yang diperlukan dalam membuat database. Untuk itu saya akan memberitahu komponen-komponen dasar apa saja yang dibutuhkan dalam membuat database.

1. Perangkat Keras (Hardware)
2. Sistem Operasi (Operating System)
3. Basis Data (Database)
4. Sistem (Aplikasi/Perangkat Lunak) Pengelola Bisnis Data (DBMS)
5. Pemakai (User)
6. Aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat opsional)[2]

-Perangkat Keras ( Hardware )
Perangkat keras yang dibuthkan dalam pengolaan database berupa computer beserta kelengkapannya seperti monitor, memory, keyboard, mouse dan lain-lain.

-Data
Komponen yang akan diolah sehingga bernilai informasi dan dapat dijadikan sebagai bahan pengambilan keputusan.

-Perangkat Lunak ( Sotware )
Aplikasi yang digunakan untuk mengelola database misalnya Visual Basic

-Pengguna ( User )
Pengguna atau user ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu
1.    Database Manager
2.    Database administrator ( DBA )
3.    Database User

Nah database user ini juga dibagi menjadi
beberapa macam yaitu
* Programer Aplikasi
* User Mahir
* User Umum
* User Khusus

Ini adalah pengertian – pengertian
dari Pengguna ( User ) dia atas :

1.    Database Manager
Modul program menyediakan antar muka ( Interves ) antara penyimpanan data tingkat rendah dalam databasedengan program aplikasi dan query yang diajukan system database.
2.    Database Administrator
Orang yang mempunyai kekuasaan sebagai pusat pengontrol terhadap seluruh system baik data maupun program yang  mengakses data.
3.    Database User
Pemakai database berdasarkan cara berinteraksi terhadap system.
database user ini juga dibagi menjadi  beberapa macam yaitu

•    User Mahir
Pemakai yang berinterkasi  terhadap system database menggunkan fasilitas query yang telah disediakan  oleh DBMS dan telah mahir mengggunakannya.
•    User Umum
Pemakai yang tidak berpengalaman, berinteraksi dengan system database tanpa menulis program dan query, tapi hanya menjalankan program- program aplikasi yang dibuat oleh Programer Aplikasi.
•    User Khusus
Pemakai yang menulis aplikasi data secara traditional, tetapi untuk keprluan khusus, sperti untuk aplikasi Artificial Intelegen, system pakar, pengolahan dll.


- Program Aplikasi

Seorang prefesional computer  yang berinteraksi terhadap system Database dengan penulis program dan menggunakan Data Manipulation Language ( DML ) yang dibuat bahasa pemrograman seperti , bahasa c, pascal cobol, dll. Program – program yang dibuatnya disebut dengan program aplikasi.

D.  Abstraksi Data
Salah satu tujuan dari DBMS adalah untuk menyediakan fasilitas/antarmuka (interface) kepada user.untuk itu system tersebut akan menyembunyikan detail tentang bagaimana data disimpan dan dipelihara, sehingga data yang terlihatoleh user sebenarnya berbeda dengan yang tersimpan secara fisik.
Abstraksi data merupakan tingkatan-tingkatan pengguna dalam memandang bagaimana sebenarnya data diolah dalam sebuah sistem database sehingga menyerupai kondisi yang sebenarnya dihadapi oleh pengguna sehari-hari. Sebuah DBMS seringkali menyembunyikan detail tentang bagaimana sebuah data disimpan dan  dipelihara (diolah) dalam sebuah sistem database, dengan tujuan untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan DB tersebut. Karena itu seringkali data yang terlihat oleh pemakai sebelumnya berbeda dengan yang tersimpan secara fisik.

E.   Penyusun Abstraksi Data

Terdapat 3 level abstraksi :
1. Level Fisik (Physical Level)
Lapis fisik merupakan lapis terendah, lapis ini menjelaskan bagaimana (how) data sesungguhnya disimpan. Pada lapis inilah struktur data dijabarkan secara rinci.
2. Level Logik / Konseptual (Conceptual Level)
Lapis konseptual lebih tinggi dari lapis fisik. Lapis ini menjabarkan data apa (what) saja yang sesungguhnya disimpan pada basisdata, dan juga menjabarkan hubungan-hubungan antardata secara keseluruhan. Seorang pengguna dalam level ini dapat mengetahui bahwa data mahasiswa disimpan pada tabel mahasiswa, tabel krs,      tabel transkrip dan lain sebagainya. Level ini biasa dipakai oleh DBA.
3. Level Penampakan/pandangan (View Level)
Lapis pandangan merupakan lapis tertinggi pada abstraksi data. Pada lapis ini pengguna hanya mengenal struktur data yang sederhana, yang berorientasi pada kebutuhan pengguna. Data yang dikenal oleh masing-masing pengguna bisa berbeda-beda dan barangkali hanya mencakup sebagian dari basis data.
Misalnya: Bagian keuangan hanya membutuhkan data keuangan, jadi yang digambarkan hanya pandangan terhadap data keuangan saja, begitu juga dengan bagian akuntansi, hanya membutuhkan data akuntansi saja. Jadi tidak semua pengguna database membutuhkan seluruh informasi yang terdapat dalam database tersebut.


F. Manfaat Sistem Basis Data

Manfaat SBD:

  1. Kemandirian data
  2. Akses Data efisien
  3. Integritas dan keamanan data
  4. Administrasi data
  5. Akses Konkruen dan Crash Recovery
  6. Waktu Pengembangan aplikasi terkurangi [6]